Masarees

Manfaat Tanaman Alamanda
  
Habitus: perlu, tinggi 4-5 m. batang: berkayu, bulat, berbaring, berbuku-buku, tiap buka terdapat daun yang melingkar, empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau, atas ungu, putih kehijauan. Daun: tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-16 cm, lebar 2, 5-5 cm, tebal, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai silindris, pendek, kepala putik bercagap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata, kuning. Buah: kotak, bulat, dimeter -+ 1,5 cm. Biji: bentuk segitiga, masih muda hijau keputih-putihan setelah tua hitam. Akar: tunggang, putih kotor.
Bunga Alamanda ini batangnya keras dan bergetah, getahnya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit disetri.


Bunga Alamanda banyak ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau sebagai tanaman rambat untuk penghias pergola atau pagar rumah. Penggemar alamanda percaya bahawa tanaman yang berbunga kuning ini dapat dipakai sebagai penolak bala jika ditanam di halaman rumah.


Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan dan banyak ditemukan di Brazil di mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah. Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm.

Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin. Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman ini dapat berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu dengan stek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya.


Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya dapat dipakai sebagai laksatif. Getah tanaman ini memiliki sifat antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
Sinonim               : Allmanda hendersoni Bull. Ex Domb.
Familia               : Apocynaceae
Nama daerah
Lame Areuy (sunda), Alamanda (jawa).

Khasiat
Daun allamanda cathartica berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai -+ 15 gram daun segar allamanda cathartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.

Komposisi
Daun allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buahnya mengandung saponin, disamping itu kulit batangnya juga mengandung tannin dan buahnya mengandung flavonoida dan polifenol
Masarees

Tanaman Adas Manis yang kaya manfaat

Nama Latin :
Foeniculum vulgare Mill

Nama Daerah :
Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa), Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba), Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu), Adeh, manih (Minangkabau), paapang, paampas (Menado), Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud), Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis), Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand), Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.), Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).

Habitat :
Tumbuh secara liar di daerah Tosari dan dibudidayakan di pegunungan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian 900 – 1.300 dpl.

Deskripsi :
Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm – 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 – 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih,

seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 – 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 – 1 0 em, panj’ ang gagang bunga 2 – 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 – 10 mm, lebar 3 – 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Kandungan Adas :

Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 – 6%, mengandung 50 – 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :
  1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.
  2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus).
  3. Menghilangkan dingin dan dahak.
  4. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan.
  5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
  6. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

Khasiat Adas :
Adas berkhasiat sebagai Anti inflamasi , karminatif , diuretik , anti mikroba.

Resep Tradisional Adas:

Buah adas sebanyak 3 – 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air

mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum.
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka.
Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.

Contoh pemakaian :

Venkel (Foeniculum vulgare Mill)

1. Batuk
a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2
cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok
teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali
sehari, sampai sembuh.

b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2
kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum,
bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang
jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa
setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali
sehari, masing-masing 1/2 gelas.


2. Sesak napas
a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok
makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari,
sampai sembuh.

b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2
jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun
poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah
3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi
lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira
separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.


3. Sariawan
Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler
1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam,
daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut
1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari,
rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus
dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah
dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup
3/4 gelas.


4. Haid tidak teratur
Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam,
jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari,
bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu
sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.
Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari,
masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur
Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan
setengah cangkir arak. Minum selagi hangat.

Masarees

Tempuyung

(Sonchus arvensis L.)
 
Familia :
Asteraccae (Compositac)


Uraian :
Tanaman obat asli Indonesia ini memang belum begitu banyak dikenal. Tempuyung memiliki nama latin adalah Sonchus arvensis Linn. Di Sunda tanaman ini dikenal dengan nama jombang, lempung, rayana atau galibug. Tempuyung tumbuh secara liar dimanapun terutama daerah yang banyak curah hujannya, namun terkadang tempuyung juga sengaja ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Bagian yang sering digunakan untuk pengobatan herbal adalah daunnya.
Tempuyung memiliki sifat dingin dan rasanya pahit. Tanaman ini memiliki efek herbal yang bersifat diuretik (memperlancar air seni). Dengan sifat inilah tempuyung bisa digunakan untuk meluruhkan batu ginjal ataupun asam urat yang berlebihan di dalam tubuh. Batu ginjal merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya endapan yang mengeras (membantu) pada ginjal. Sampai saat ini operasi merupakan salah satu cara untuk menghancurkan batu ginjal, terutama batu ginjal yang sudah besar. Namun hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga banyak juga penderita batu ginjal yang mencoba untuk menyembuhkan dengan obat-obatan tradisional ini, apalagi jika batu ginjalnya memang masih kecil. Salah satu pengobatan batu ginjal secara tradisional adalah dengan menggunakan tempuyung.
Tempuyung (Sonchus arvensis) merupakan tanaman obat yang berkhasiat sebagai pemecah batu ginjal  dan pelancar air seni. Daun tempuyung mengandung kalium yang cukup tinggi. Kadar kalium yang tinggi dalam daun tempuyung bermanfaat untuk menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa oksalat , karbonat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal, sehingga endapan batu ginjal akan larut dan keluar bersama urin.
Nama Lokal :
Jombang, j. lalakina, galibug, lempung, rayana (Sunda).; Tempuyung (Jawa).; Niu she tou (China), laitron des champs (Perancis).; Sow thistle (Inggris).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batu saluran kencing, batu empedu, disentri, wasir, rematik goat,; Radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis), bisul; Beser mani (spermatorea), darah tinggi (hipertensi), luka bakar,; Pendengaran kurang (tuli), memar.; 
Pemanfaatan :
Tempuyung dapat mengatasi:
- batu saluran kencing dan batu empedu,
- radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis),
- disentri,
- wasir,
- beser mani (spermatorea),
- darah tinggi (hipertensi),
- pendengaran berkurang (tuli),
- rematik gout, memar, dan
- bisul, luka bakar.

CARA PEMAKAIAN :
Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15 - 60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka bakar, dan wasir.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Radang payudara
    Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas
    air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,  lalu
    diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

2. Bisul
    Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu
    ditumbuk halus. Air perasannya digunakan untuk  mengompres bisul.

3. Darah tinggi, kandung kencing dan kandung empedu berbatu
    Daun tempuyung segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu diasapkan
    sebentar. Makan sebagai lalap bersama makan nasi. Lakukan 3 kali
    sehari.

4. Kencing batu 
   a. Daun tempuyung kering sebanyak 250 mg direbus dengan 250 cc
      air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi
      untuk 3 kali minum. Habiskan dalam sehari. Lakukan setiap hari
      sampai sembuh.

   b. Daun tempuyung, daun avokad (Persea americana), daun sawi
      tanah (Nasturtium montanum), seluruhnya bahan segar sebanyak 5
      lembar, dan 2 jari gula enau dicuci bersih lalu direbus dalam 3
      gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring. Air
      yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

   c. Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus)
      segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6 buah, dan 3 jari gula
      enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3
      gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring,
      lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

5. Pendengaran berkurang (tuli)
    Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak.
    Giling sampai halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya
    diteteskan pada telinga yang tuli. Lakukan 3-4 kali sehari.

CATATAN :
Kapsul Prolipid yang diindikasikan untuk pengobatan kolesterol tinggi dan menjaga kelangsingan tubuh mengandung tumbuhan obat ini.
Masarees

Poslen

(Talinum trianguiare (Jacq.) Wilid.)
 
Sinonim :
= T. racemosum, Rohrbach.
Familia :
Portuiacaceae
Uraian :
Poslen banyak ditemukan sebagai gulma di daerah tropika, atau dibudidayakan sebagai tanaman sayur atau tanaman obat. Tanaman asli dari Amerika tropis ini pada tahun 1915 didatangkan ke Jawa dari Suriname, dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.000 m dpl. Terna menahun, tumbuh tegak atau pangkainya berbaring, tinggi 35-60 cm dengan akar yang menggelembung seperti wortel. Batangnya lunak, banyak bercabang, bagian pangkal berwarna cokelat-kemerahan, sedangkan batang muda berwarna hijau. Daun bertangkai pendek, letak tersebar, panjang 3-13 cm, lebar 1,5-5 cm, bentuknya bulat telur sungsang, ujung tumpul, pangkal runcing, tepi rata, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berkumpul dalam malai, keluar dari ujung tangkai. Bunga mekar diwaktu siang hari, dengan 5 daun mahkota yang warnanya ungu kemerah-merahan. Buahnya bulat memanjang, warnanya hijau kekuningan bergaris merah, berisi banyak biji. Daun dan batang muda dapat dimakan sebagai lalab atau sayur. Perbanyakan dengan biji atau stek batang yang tua.

Nama Lokal :
Poslen, gelang, krokot blanda (Sunda); 
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Bisul, bengkak; 
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI : Umbi.

KEGUNAAN :
- Bisul
- Bengkak

PEMAKAIAN :
Untuk minum : 9-15 g  umbi direbus, minum.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Peluruh kencing, menghilangkan pembengkakan
Masarees
Labu siam & manfaatnya


Meskipun bentuknya tidak eksotis, labu siam banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia. Sayuran yang murah harganya ini merupakan makanan sehat buat jantung, mampu menangkal kanker, dan sangat baik bagi wanita hamil.
Labu siam pertama kali ditemukan oleh Patrick Browne di Jamaika pada tahun 1756. Jenis tanaman ini banyak ditanam di kawasan Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Di Meksiko, tanaman labu siam tidak hanya dimanfaatkan buahnya sebagai sayuran, umbinya juga sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.
Labu Siam bukanlah sayuran asing bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Labu siam dikenal dengan beberapa sebutan, seperti labu jipang (Jawa Tengah), manisah (Jawa Timur), serta waluh siam (Jawa Barat). Di dunia internasional, sayuran ini disebut chayote.
Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sebagai lalapan, sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat lalap atau sayuran lainnya.
Labu siam (Sechium edule Sw) merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Tanaman ini termasuk tanaman merambat yang dapat tumbuh pada tanah dataran tinggi maupun dataran rendah, tanpa banyak memerlukan perawatan khusus.
Berdasarkan penampilan buahnya, labu siam terbagi menjadi dua varietas, yaitu varietas labu Siam dan varietas labu anggur. Varietas labu siam memiliki ukuran buah besar, dapat dipanen pada stadium cukup tua untuk bahan sayuran, atau stadium amat muda (baby) sebagai bahan lalapan. Varietas labu anggur memiliki ukuran buah kecil, umumnya dipanen pada stadium amat muda (baby) untuk dijadikan bahan lalapan.
Buah labu siam juga memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Serat pangan dapat mengurangi risiko penyakit kanker yang disebabkan sistem pencernaan yang tidak sempurna.
Komposisi Gizi per 100 gram Labu Siam
 
Komposisi gizi        Kadar
Energi (kkal)           17
Protein (g)               0,82
Lemak (g)                0,13
Karbohidrat (g)      3,9
Serat (g)                   1,7
Gula (g)                    1,85
Kalsium (mg)          17
Besi (mg)                 0,34
Magnesium (mg)    12
Fosfor (mg)              18
Kalium (mg)             125
Natrium (mg)            2
Seng (mg)                 0,74
Tembaga (mg)          0,12
Mangan (mg)            0,19
Selenium (mg)          0,2
Vitamin C                   7,7
Tiamin (mg)               0,03
Riboflavin (mg)        0,03
Niacin (mg)               0,47
Vitamin B6 (mg)      0,08
Folat (mkg)               93
Vitamin E (mkg)       0,12
Vitamin K (mkg)       4,6
Berikut adalah beberapa manfaat dari Labu siam :



1.       Cegah kanker: buah labu siam memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Serat pangan dapat mengurangi risiko penyakit kanker yang disebabkan sistem pencernaan yang tidak sempurna.

2.       Serat pangan mampu mengurangi waktu tinggal (transit time) makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Selama tinggal di saluran pencernaan, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik (penyebab kanker). Berkat singkatnya transit time sisa makanan di saluran pencernaan, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga makin pendek, sehingga peluang terjadinya kanker menjadi sangat kecil.. Sering mengkonumsi labu siam, berarti menjauhkan kanker usus dari kehidupan kita.

3.       Makanan baik wanita hamil: asam folat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi risiko kelahiran bayi cacat. Konsumsi asam folat yang rendah pada ibu hamil berhubungan erat dengan berat bayi lahir rendah dan kejadian neural tube defects (gangguan otak). Kandungan asam folat pada buah labu siam juga cukup baik, yaitu 93 mkg per 100 g. Konsumsi 100 gram labu siam setiap hari cukup untuk memenuhi 23,25 persen kebutuhan tubuh akan asam folat.

4.       Cegah hipertensi: buah labu siam juga kaya akan kalium. Kalium berguna bagi tubuh untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf. Kalium yang tinggi juga akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan, sehingga tubuh menjadi lebih segar. Selain bersifat diuretik (peluruh air seni), kandungan alkoloidnya bisa membuka pembuluh darah yang tersumbat. Oleh sebab itulah, labu siam bisa menurunkan darah tinggi.

5.       Untuk menurunkan Tekanan darah tinggi caranya : satu buah labu siam segar diparut lalu diperas, dan air perasannya diminum setiap pagi dan sore. InsyaAllah dalam waktu yang tidak begitu lama tekanan darah akan kembali normal.

6.       Turunkan kolesterol: buah labu siam juga mengandung komponen vitamin yang cukup tinggi. Niasin merupakan bagian dari vitamin B kompleks yang disebut sebagai vitamin B3, berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di dalam hati, sehingga produksi kolesterol LDL (low density lipoprotein) dan trigliserida dapat menurun. Mengkonsumsi rutin berbagai olahan labu siam sangat baik untuk menurunkan kolesterol.

7.       Niasin berperan pada reaksi enzimatik di dalam tubuh untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, yaitu sebagai koenzim I dan koenzim II. Niasin sangat diperlukan agar suplai energi dalam jaringan tubuh berjalan normal. Kekurangan niasin yang parah setelah beberapa bulan akan mengakibatkan pellagra serta dermatitis, yaitu gangguan kulit yang khas dan simetris, terutama di bagian badan yang tidak tertutup seperti tangan, lengan, siku, kaki, kulit, dan leher.

8.       Atasi asam urat: Labu siam juga sangat baik bagi penderita asam urat. Efek diuretik dari labu siam akan melancarkan pembuangan air kecil, sehingga kelebihan asam urat dapat segera dikeluarkan dari dalam tubuh.

9.       Diabetes mellitus: labu siam juga baik bagi penderita diabetes. Hal itu disebabkan pada labu siam terdapat kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga penderita diabetes tidak perlu mengonsumsi makanan pokok secara berlebihan. Konsumsi rutin labu siam yang telah dikukus, karena kandungan patinya mengenyangkan.

10.   Gusi Berdarah: Parut labu siam secukupnya, beri dua sendok air matang dan satu sendok madu, minum 3 kali sehari.

11.   Sariawan : untuk menyembuhkan sariawan, makan sebagai lauk setelah dikukus atau direbus. Namun, labu siam tidak cocok diberikan kepada penderita rematik karena sifat dinginnya dapat memicu munculnya gejala sakit.

12.   Tumit Hitam: getah labu siam, dioleskan di tempat tersebut, biarkan hingga kering setelah itu dicuci tumit hingga bersih.
Masarees

Cengkeh

(Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)
 
Sinonim :
Syzygium Perry. Eugenia caryophyllata, Thumberg. E.caryophyllus, Sprengel. Caryophyllus aromaticus, Linn. Jambos carryhophyllus, Spreng.

Familia :
Myrtaceae

Uraian :
Cengkeh merupakan rempah yang juga kerap digunakan sebagai bumbu penambah aroma dalam berbagai masakan, cengkeh dikenal memiki aroma khas dan wangi,
Cengkeh dalam bahasa inggris disebut cloves, cengkeh merupakan tangkai bunga kering beraroma khas dari keluarga pohon myrtaceace. Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia,
Cengkeh banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di Negara Negara eropa. Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 meter. Daunnya berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk pucuknya.tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, jika bunga sudah mekar warnanya berubah menjadi merah, cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai ukuran panjang 1-2 cm.
Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuk utuh atau serbuk, di indonesia cengkeh juga digunakan sebagai bahan rokok kretek, sedangkan di cina dan jepang cengkeh digunakan sebagai bahan dupa.
Cengkeh mempunyai bentuk mungil, walaupun mungil khasiatnya besar , cengkeh dapat disuling menjadi minyak cengkeh. minyak cengkeh digunakan untuk aroma terapi dan juga mengobati sakit gigi.
Cengkeh memilki khasiat yang baik untuk kesehatan mulut dan gigi. Menurut para ahli kesehatan, Minyak esensial cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobal. Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh adalah eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Disamping itu cengkeh juga telah terbukti mampu menghambat perkembangbiakan bakteri pemicu keracunan dan menghilangkan bau mulut.
Nama Lokal :
Clove (Inggris), Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda), ; Wunga Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Sake (Nias); Bungeu lawang (Gayo), Cengke (Bugis), Sinke (Flores); Canke (Ujung Pandang), Gomode (Halmahera, Tidore); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kolera, Menghitamkan alis mata, Menambah denyut Jantung; Campak; 

Pemanfaatan
1. Kolera  dan menambah Denyut Jantung
    Bahan: Bunga cengkeh yang sudah kering
    Cara menggunakan: dikunyah disesap airnya, dilakukan setiap hari.
    Minyak cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta
    menambah jumlah darah putih.

2.  Campak
     Bahan: 10 Biji bunga cengkeh dan gula batu
     Cara membuat: bunga cengkeh direndam air masak semalam
     kemudian ditambah dengan gula batu dan diaduk sampai merata.
     Cara menggunaka : diminum sedikit demi sedikit

3. Menghitamkan alis mata
    Bahan: 5-7 biji bunga cengkeh kering dan minyak kemiri.
    Cara membuat: bunga cengkeh dibakar sampai hangus, kemudian
    ditumbuk sampai halus dan ditambah dengan minyak kemiri
    secukupnya.
    Cara menggunakan: dioleskan pada alis mata setiap sore hari.
Komposisi :
Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.
Masarees
 Keji beling & manfaatnya

Keji Beling/sambang darah (biasa disebut biasa disebut binalu api (Melayu). Jawa: remek daging. reundeu beureum (Sunda),  sambang geteh, sarap (Jawa). Lire (Ternate)), seringkali dijadikan sebagai tanaman hias atau terkadang hanya  tumbuh liar atau ditanam di halaman.

Tumbuhan ini mempunyai ciri ciri :
batang berbaring dan merayap, bulat, bercabang, berruas-ruas, dan bervvarna ungu;
daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan, helaian daun bentuknya bulat telur, ujung runcing, pangkal rompang, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, permukaan atas warnanya merah ungu mengilap agak keabu-abuan, bagian bawah merah anggur, berrambut, panjang 7--11 cm, lebar 4--6 cm;
bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa bulir, keluar dari ujung batang, mahkota bentuk corong, warnanya putih;
buah kecil, lonjong, warnanya hijau muda;
biji kecil, pipih, warnanya putih.



Sesuai namanya sambang getih (jawa-tambah darah), tumbuhan ini memiliki khasiat penambah darah, penghenti perdarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretik). Berdasarjan hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat daun sambang getih dapat menghambat Staphylococcus aureus pada kadar 13, 26, 52, 78, dan 104 mg%. Kenaikan kadar berbanding lurus dengan daerah hambatan antibakteri. Juga terdapat senyawa flavonoid pada daun sambang getih (Serly Sapulette, Fakultas Farmasi, UGM, 1992).

Daun keji beling mengandung flavonoid, polifenol, tanin, kalium yang kadarnya tinggi dan rendah natrium. Batang mengandung saponin dan tanin, sedangkan akar mengandung flavonoid dan polifenol.

Nama Lokal :
Keji Beling (Indonesia), Ngokilo (Jawa);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tumor, Diabetes melitus, Lever (Sakit kuning), Ambeien (Wasir); Kolesterol, Maag, Kena bisa ulat dan Semut hitam;

Pemanfaatan :
1. Tumor
    Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
    Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan
    secara teratur.
    Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas,
    durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.

2. Diabetes Mellitus
    Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
    Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan
    secara teratur.
    Pantangan: makanan yang manis-manis.

3. Lever (sakit Kuning)
    Bahan: Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar.
    Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan
    secara teratur.
    Pantangan: makanan yang mengandung lemak.

4. Ambeien (wasir)
    Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
    Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan
    secara teratur.
    Pantangan: Daging kambing dan makanan/masakan yang pedas.

5. Kolesterol tinggi
    Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
    Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan
    secara teratur.
    Pantangan:  makanan yang berlemak.

6. Maag
    Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
    Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan
    secara teratur.
    Pantangan: makanan pedas atau asam.

7. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam
    Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar.
    Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga
    daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali
    setelah berselang 2 jam.

8. Batu ginjal, 
    rebus 30 helai daun keji beling dengan 2 gelas air minum.  
    Air rebusan ini diminum sekaligus   untuk pengobatan batu ginjal.

9. Disentri
    cuci tujuh lembar dau sambang darah yang masih segar
    rebus dengan segelas air sampai mendidih selama 15 menit.
    Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.

Komposisi :
Daun kejibeling mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium, kalsium dan beberapa unsur lainnya.
Masarees

Bratawali, si pahit yang berkhasiat





Nama Umum
Indonesia  :  Brotowali, Bratawali
Melayu  : Putar wali

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Ranunculales
Famili: Menispermaceae
Genus: Tinospora
Spesies: Tinospora tuberculata Beumee


Tumbuhan yang satu ini memang sudah biasa digunakan sebagai obat herbal oleh sebagian masyarakat kita. Namun apa sih kandunagn dari brotowali itu...dan khasiatnya sebagai apa...? Apakah ada efek samping yang ditimbukannya...? Simak artikel berikut yang saya kutip dari berbagai sumber:


Apa khasiat brotowali?

apa saja khasiat brotowali? apakah bisa mengatasi diabetes?

Pahit tapi Berkhasiat Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah batang dan daunnya. Kedua bagian tanaman tersebut biasanya direbus dengan sejumlah air dan menghasilkan cairan yang rasanya sangat pahit atau di kalangan jamu jawa dikenal sebagai pahitan. Rasa pahit brotowali dihasilkan oleh senyawa pikroretin.

Brotowali juga mengandung alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, harsa, berberin, dan palmatin. Sedangkan di bagian akarnya mengandung alkaloid berberin dan kolumbin. “Brotowali berkhasiat mengobati beragam penyakit diantaranya, kencing manis (diabetes melitus), demam, radang hati (hepatitis), rematik, sciatika, sakit perut, diare, dan malaria,”. Brotowali juga ampuh mengobati luka, kudis (skabies), dan koreng. Secara tradisional, tanaman ini biasa dimanfaatkan untuk menyembuhkan gatal-gatal serta menambah nafsu makan. Para penjual jamu gendong biasanya meramu herba lain yang sudah digunakan secara turun temurun.

obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit dalam maupun luar. mempunyai banyak kandungan zat2 bermanfaat. Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka.Zat pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.Selain sebagai obat, bratawali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula dalam darah. Sebagai obat, bratawali biasa direbus dan diminum ataupun dioleskan pada kulit untuk luka luar. Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan bratawali ialah rheumatic arthritis, rheumatik sendi, demam, demam kuning, kencing manis, malaria, diabetes, serta penyakit luar seperti memar, kudis, dan luka.

Sumber : wikipedia

KEGUNAAN :

1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing manis.

PEMAKAIAN : 10 - 15 gr , rebus , minum.

PEMAKAIAN LUAR : Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.

CARA PEMAKAIAN :

1.Rheumatik : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x 1/2 gelas.

2.Demam kuning (icteric) : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

3.Demam : 2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1 gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x 1/2 gelas.

4.Kencing manis : 1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4 jari ± 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 X 1 gelas.

5.Kudis (scabies) :
3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.

6.Luka : Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.


Masarees
Wijen & manfaatnya


Wijen adalah tema setahun berbuah polong berumah 4. Suka tumbuh di lahan terbuka. Daun dan buahnya memberi banyak nilai tambah dalam kehidupan. Selain biji wijen dipakai dalam makanan, minyak atsirinya berguna dalam bidang pengobatan. Menurut buku “Obat Asli Indonesia” yang disusun Dr A Seno Sastroamidjojo pada 1962, misalnya, daun wijen bisa dijadikan obat sakit kepala karena kepanasan atau kelelahan. Caranya, lembutkan daun tanaman wijen, lalu dipakai sebagai pilis di kepala. Bisa pula dipakai sebagai obat rambut, diare dan gonorhoe. 

Penggunaan minyak wijen sebagai obat sudah dilakukan sejak zaman Raja Nebukadnezar di Mesopotamia pada abad VI SM. Di zaman modern, minyak wijen bermanfaat sebagai obat gosok, tapal dan pencahar ringan.

Dalam ilmu pengobatan India Ayurweda yang disusun pada abad III SM minyak wijen digolongkan sebagai bahan obat yang “manis”. Manfaatnya antara lain bisa merangsang pertumbuhan, menguatkan daya pikir, bersifat antioksidan dan melawan rasa terbakar. Minyak wijen juga membantu meningkatkan produksi ASI para ibu yang sedang menyusui.

Di Afrika dan negeri-negeri koloni Amerika di bagian timur dan utara, seperti diungkap Wied Harry Apriadji dalam Nirmala, minyak wijen digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak gosok, salep dan plester luka.

Begitu pula di Mesir, sudah sejak abad II SM dipakai sebagai obat. Pengetahuan soal wijen bermanfaat obat, lebih dulu diketahui bangsa Afrika dibanding bangsa Amerika. Jika daunnya diremas-remas sedikit dengan air, misalnya, maka akan mengeluarkan lendir. Larutan tersebut bisa menyembuhkan kolera, disentri, diare, radang selaput lendir hidung dan tenggorokan.

Bila mengalami anyang-anyangen atau gangguan saluran kencing, bisa ditanggulangi dengan daun wijen. Caranya, 1 – 2 lembar daun wijen diremas-remas bersama 1 gelas air matang, kemudian diminum. Bila memakai daun wijen kering, bisa diseduh dengan air mendidih.

Seperti ditulis Dr A Seno Sastroamidjojo dalam buku “Obat Asli Indonesia”, biji wijen berkhasiat sebagai tonikum. Untuk memperbanyak produksi ASI bagi ibu-ibu yang sedang melahirkan, ambil sesendok biji wijen, lalu dilembutkan dengan 1 ibu jari kencur, kemudian dioleskan di atas kelemjar susu yang sedang berfungsi.

Diuraikan pula dalam buku yang sama, minyak wijen bisa berfungsi sebagai obat batuk dan reumatik. Kemudian seperti diungkap Wied Harry Apriadji, remasan daun wijen dengan sedikit air bermanfaat memacu pertumbuhan rambut baru dan mencegah kerontokan. Untuk meredakan demam, daun wijen yang dilembutkan bisa dipakai sebagai tapal di dahi, pelipis kiri dan kanan.

Bila biji wijen dan kencur dilembutkan, kemudian dibentuk bulatan-bulatan seperti kapsul atau pil, bila ditelan beberapa butir bisa menjadi tonikum.
Di Jawa, wijen tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter dpl. Meski sudah banyak dibudidayakan, tapi masih kurang intensif dibanding komoditi lain. Tumbuh baik di daerah beriklim kering dan panas dengan curah hujan 50 – 115 cm per tahun.

Selain tidak tahan dengan genangan air, wijen juga tidak tahan dengan gulma. Toh begitu wijen tak memerlukan tanah yang subur. Wijen dibudidayakan karena bijinya bisa dipakai sebagai minyak goreng, margarine dan lemak.

Minyaknya yang berkualitas rendah bisa dipakai untuk membuat cat, sabun, minyak pelicin dan lilin. Ampasnya untuk makanan ternak. Bijinya untuk campuran kue, roti, permen dan enting-enting.

Di Meksiko, pasta wijen merupakan satu bahan wajib untuk memberi bumbu hidangan eksklusif mole rojo, yakni kalkun yang direbus bersama bumbu halus, termasuk aneka cabai khas Meksiko dan wijen.

Wijen biasa dimanfaatkan diberbagai negara seantero dunia. Misal di Cina, Thailand, Indonesia, Taiwan, Meksiko, Amerika Serikat, negara-negara Afrika dan Timur Tengah. Di Afrika, misalnya, wijen diolah menjadi sejenis bubur tradisional yang lezat dan dibuat puding. Sering pula direbus untuk diambil kaldunya.

Bangsa Babilonia memanfaatkan wijen untuk berbagai keperluan masakan. Salah satunya adalah untuk membuat roti tak beragi. Mereka juga mengolahnyua menjadi wine dan brandy. Atau sebagai anggur dan minuman keras lain. Begitu pula di Sisilia, pada masa yang sama biasa menggunakan wijen untyuk ditabur padfa berbagai kue. Seperti beberapa kue yang banyak terdapat di Indonesia sekarang.

Ada dua jenis minyak wijen, yakni digolongkan sebagai native oil dan refined oil. Jenis pertama cocok digunakan untuk saus salad dan masakan yang diolah pada suhu di bawah titik didih. Sebab bila dipanaskan pada suhu tinggi, maka aromanyaakan hilang. Juga akan mengurangi kelezatannya.

Sedang minyak yang kedua tahan pada suhu tinggi sehingga sering digunakan untuk menggoreng. Harganya lebih murah dibanding yang pertama. Minyak wijen jenis ini rasa gurihnya sudah banyak berkurang. Umumnya dipakai sebagai pembuatan mentega.
Ayurveda atau ilmu kesehatan India menekankan pentingnya minyak pijat tidak hanya sebagai suatu kemewahan tetapi sebagai bagian integral untuk kesehatan.
Minyak wijen dianggap sebagai salah satu media yang sempurna untuk memberikan sejumlah manfaat kesehatan dan kecantikan.

Memijat wajah menggunakan minyak wijen akan membantu menghilangkan stres, serta menjadikan kulit tampak lebih muda dan sehat.

Berikut adalah beberapa manfaat minyak wijen untuk kesehatan dan kecantikan kulit.

1. Anti-oksidan
Minyak wijen memiliki sifat anti-oksidan untuk menetralisir radikal bebas yang menyebabkan kulit tampak lebih tua.
Minyak wijen dengan mudah menembus kulit dan memberikan makanan bagi sel.
Untuk mendapatkan manfaat antioksidan secara maksimal, hanya gunakan minyak wijen organik dan panaskan hingga 100 derajat Celsius kemudian biarkan dingin sebelum digunakan.

2. Antibakteri
Minyak wijen mampu menghancurkan patogen kulit. Mengoleskan minyak wijen pada kulit dapat membantu mencegah jerawat, ruam, dan gangguan kulit lainnya.

3. Efek Menenangkan
Kerutan akan lebih mudah muncul ketika kita mengalami stres. Memijat wajah akan membantu meredakan ketegangan dan kontraksi pada otot wajah sehingga memnuat Anda tampak lebih muda.
Minyak wijen juga membantu meringankan insomnia dan mencegah migrain.

4. Moisturizing
Minyak wijen bisa melembutkan kulit, mengurangi kekeringan kulit, dan membantu kulit mempertahankan kelembaban.
Minyak wijen bahkan dapat digunakan untuk membantu orang yang mengalami eksim atau psoriasis.

5. Meredakan Nyeri
Minyak wijen memiliki sifat anti-inflamasi. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit di daerah wajah dan tempat lain di tubuh.

6. Mencegah Kanker
minyak wijen lazim digunakan untuk menghambat pertumbuhan kanker kulit.

7. Perlindungan kulit
Minyak wijen baik diterapkan setelah mengalami paparan sinar matahari untuk menangkal efek buruk sinar matahari.
Untuk perenang, minyak wijen membantu melindungi efek klorin pada kulit.